ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.” A “ AKSEPTOR KB PIL dengan AMENORHOE
Di BPS SUHARNI Amd.Keb
Di susun oleh :
FITRIA SUNDARI
NIM : 12.11.401.01.0360
AKADEMI KEBIDANAN MUHHAMADIYAH KOTIM
TAHUN 2014
SAMPIT
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1
Pengertian
Pil
2.1.1 Pil kontrasepsi
Pil kontrasepsi dipergunakan oleh
kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Kenaikan jumlah akseptor
terlihat terutama dalam 20 tahun terakhir ini.
2.1.2
Macam-macam pil
a.
Pil kombinasi
b.
Pil sekuential
c.
Mini pil
2.2 Pil kombinasi
2.2.1 Profil
§
Efektif dan reversibel
§
Harus diminum tiap hari
§
Pada bulan-bulan pertama efek samping
berupa mual-mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan
hilang
§
Efek samping sangat jarang terjadi
§
Dapat dipakai oleh semua perempuan
usia reproduksi, baik yang sudah mempinyai anak maupun belum
§
Dapat mulai diminum setiap saat bila
yakin sedang tidak hamil
§
Tidak di anjurkan pada perempuan yang
menyusui
§
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi
darurat
2.2.2 Jenis
§
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet menggunakan hormon
aktif estrogen / progesteron ( E/P ) dalam dosis yang sama dengan tujuan tablet
tanpa hormon aktif
§
Bifasik : pil yang tersedia
dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P
) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
§
Trifasik : pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
2.2.3 Cara Kerja
1.
Menekan ovulasi
2.
Mencegah inplantasi
3.
Lendir servik mengental sehingga
sulit dilalui oleh sperma
4.
Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula
2.2.4 Manfaat
§
Memiliki efektifitas yang tinggi
(hampir menyerupai efektifitas tubekomi) bila digunakan setiap hari 1 kehamilan
/ 1000 perempuan dalam tahun pertama tahun penggunaan.
§
Resiko terhadap kesehatan sangat
kecil
§
Tidak mengganggu hubungan seksual
§
Siklus haid menjadi teratur,
banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid
§
Dapat digunakan jangka panjang selama
perempuan masih ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan
§
Dapat digunakan sejak usia remaja
hingga menopouse
§
Mudah dihentikan setiap saat
§
Kesuburan segera kembali setelah
penggunaan pil dihentikan
§
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi
darurat
§
Membantu mencegah : - kehamilan
ektopik
- kanker ovarium
- kanker endometrium
- kista ovarium
- penyakit radang panggul
- kanker jinak pada payudara
- disminore / akne
2.2.5 Keterbatasan
§
Mahal dan membosankan karena harus
menggunakan setiap hari
§
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
pemakaian
§
Perdarahan bercak atau perdarahan
sela, terutama 3 bulan pertama pemakaian
§
Pusing, nyeri payudara
§
Berat badan naik sedikit, tetapi pada
perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif
§
Berhenti haid (amenore) jarang pada
pil kombinasi
§
Tidak boleh diberikan pada perempuan
yang menyusui (mengurangi ASI)
§
Pada sebagian kecil perempuan dapat
menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk
melakukan hubungan seksual berkurang
§
Dapat meningkatkan tekanan darah dan
retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena
dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu
hati-hati
§
Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular
Seksual) HBV,HIV/AIDS
2.2.6
Indikasi
1.
Usia reproduksi
2.
Telah memiliki anak ataupun yang
belum memiliki anak
3.
Gemuk atau kurus
4.
Menginginkan metode kontrasepsi
dengan efektifitas tinggi
5.
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6.
Setelah melahirkan 6 bulan dan tidak
memberikan ASI Eksklusif,sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak
cocok bagi ibu tersebut
7.
Pasca keguguran
8.
Anemia karena haid berlebihan
9.
Nyeri haid hebat
10. Siklus
haid tidak teratur
11. Riwayat
kehamilan ektopik
12. Kelainan
payudara jinak
13. Kencing
manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf
14. Penyakit
thyroid, penyakit radang panggul, endometritis atau tumor ovarium jinak
15. Menderita
TBC
16. Varises
vena
2.2.7 Kontra
indikasi
1.
Kontra indikasi absolut :
a)
Trombopehalebitis atau kelainan
trombo emboli lain.
b)
Kelainan serebro – vaskuler
c)
Penyakit jantung sistemik
d)
Karsinoma payudara
e)
Neoplasma yang tergantung pada
estrogen
f)
Kehamilan
g)
Tumor hepar ( jinak/ganas)
h)
Perdarahan abnormal dari genetalia
yang tidak diketahui penyebabnya
2.
Kontra indikasi relatif, kuat :
a)
Sakit kepala hebat terutama yang
vaskuler/migrain
b)
Hipertensi
c)
Diabetes militus
d)
Penyakit kandungan,empedu aktif
e)
Rencana operasi besar,efektif dalam 4
minggu mendatang atau operasi besar yang memerlukan immobilisasi
f)
Tungkai bawah yang digips untuk waktu
lama
2.2.8 Efek
samping
Efek
sampingan dapat dibagi 2 golongan yakni efek samping ringan dan efek samping
berat.
a. Efek
sampingan ringan:
§
Pertambahan berat badan
§
Perdarahan diluar haid
§
Mual, depresi
§
Anoreksia, melasma candidiastis
§
Amenorhe pasca pil
§
Retensi cairan dan
§
Keluhan-keluhan gastrointestinal yang
umumnya timbul dalam beberapa bulan pertama pemakaian pil dan efek samping ini
akan berkuran dan hilang dengan sendirinya. Adapula yang hilang jika pasien
berpindah ke pil yang lain dengan kadar estrogen, progesteron yang lebih
sesuai.
b.
Efek samping berat
§
Trombo emboli
2.2.9 Cara
penggunaan
1.
Sebaliknya pil diminum tiap hari,
lebih baik pada saat yang sama setiap hari
2.
Pil yang pertama dimulai pada hari
pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
3.
Sangat dianjurkan penggunaan pada
hari pertama haid
4.
Pada paket 28 pil dianjurkan mulai
minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket
5.
Beberapa paket pil mempunyai 28 pil
yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil harus habis sebaiknya anda mulai minum pil
dari paket yang baru.bila paket 21 habis, sebaiknya menunggu waktu 1 minggu
baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru
6.
Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah
menggunakan pil, ambillah pil yang lain
7.
Bisa terjadi muntah besar atau diare
lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan
pil dapat diteruskan
8.
Bila muntah dan diare berlangsung
sampai 2 hari atau lebih cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa
9.
Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum pil
setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakn
metode kontrasepsi yang lain.
10. Bila
lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya
gunakan metode kontasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual
sampai telah menghabiskan pil tersebut.
2.2.10
Waktu mulai menggunakan pil
§
Setiap saat selagi haid, untuk
meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
§
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus
haid
§
Boleh menggunakan pada hari ke 8,
tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain ( kondom ) mulai hari ke
8 sampai hari ke 14 / tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah
menghabiskan paket pil tersebut.
§
Setelah melahirkan : -
Setelah 6 bulan pemberian ASI Eklusif
-
Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
-
Pasca keguguran (segera atau dalam
waktu 7 hari )
§
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi
injeksi dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera di
berikan tanpa perlu menunggu haid
2.3
Pil Sekuensial
Pil
sekuensial dewasa ini agaknya kurang populer selama 14-15 hari pertama hanya
diberikan estrogen, selanjutnya kombinasi estrogen dan progesteron sampai
siklus haid selesai.
Khasiat
pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen pada pil sekuensial
lebih tinggi dari pada dosis estrogen pada pil kombinasi. Cara pemakaiannya
sama dengan pil kombinasi. Berhubung tidak ada progerteron pada pil-pil
pertama, Maka lupa minum pil ini dapat menimbulkam kehamilan.
Efek
sampingan dan kontraindikasi kurang lebih sama dengan pil kombinasi. Beberapa
kepustakaan menganjurkan pil sekuensial pada keadaan hipoetriogenik, haid tidak
teratur, haid sering terlambat dan jerawat.
2.4
Pil mini
2.4.1
Pil mini adalah pil yang hanya
mengandung progerteron saja tanpa estrogen
Karena
pil mini sering menyebabkan perdarahan iregelur, maka perdarahan abnormal
pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya merupakan salah satu kontra
indikasi utama untuk pemakaian pil mini terutama untuk wanita yang usia lebih
tua.
Mini
pil jarang diberikan pada wanita yang mempunyai penyakit mononucloisis atau
penyakit-penyakit hepar.
2.4.2
Efek samping
§
Terjadinya perdarahan tidak teratur,
karena tanpa estrogen, sehingga pregesteron sering menimbulkan perdarahan yang
tidak teratur
§
Terjadinya spoting
2.4.3
Jenis pil
§
Kemasan dengan isi 35 pil : 300 mg
levenorgestrel atau 350 mg netrotindron
§
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg
desogrestrel
2.4.4
Cara penggunan
1.
Mini pil diminum setiap hari pada
saat yang sama
2.
Minum pil yang pertama pada hari
pertama haid
3.
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam
setelah menggunakan pil minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi
lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam beriktunya
4.
Bila klien menggunakan pil terlambat
lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat.
5.
Bila klien lupa 1 atau 2 pil,
minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan menggunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1.1 Biodata
Nama : Ny. A Nama : Tn H
Umur : 25 thn Umur : 36 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :
Jawa/indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan
: SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : MENTENG Alamat : MENTE
No.Telp : - No.Telp : -
No.Reg : -
1.2 Alasan kunjungan saat ini/ keluhan Utama
Ibu
mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapatkan haid lagi selama ± 2 bulan
semenjak minum pil KB.
1.3 Riwayat mentruasi
Siklus mentruasi : 28 hari Disminore : Kadang-kadang
Lama : 7 hari Menarche : 12 tahun
Warna : Merah HPHT :
Bau : Amis TP
:
Flour albus : Tidak
1.4 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang
lalu
No
|
Suami ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
Anak
|
KB
|
Ket
|
|||||||
|
Penyul
|
Jenis
|
Penol
|
Penyul
|
Seks
|
BB/PB
|
H/M
|
Umur
|
Lama
teki
|
|||||
1
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1.5 Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah / sedang
diderita
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menahun maupun menurun
seperti, hepatitis, DM, hipertensi, asma, jantung, TBC dll.
b. Riwayat penyakit keluarga /
keturunan
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit menular, menurun, dan menahun, seperti : hepatitis, DM,
hipertensi, asma, jantung, TBC dll.
1.6 Perilaku kesehatan
Ibu
mengatakn bahwa ia tidak perna minum jamu-jamuan, tidak minum alkohol, tidak merokok, dan tidak
mengkonsumsi narkoba.
1.7 Riwayat psikologi
Ibu
mengatakan bahwa suami dan keluarganya sangat mendukung ibu untuk ikut KB
1.8 Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa ia belum pernah ikut
KB sebelumnya.
1.9
Pola kehidupan sehari-hari
a.
Pola nutrisi
Ibu
mengatakan bahwa ia makan 3x sehari dengan porsi 1 piring habis, menu : nasi,
sayur, lauk dan kadang buah-buahan dan minum ± 7-8 gelas air putih sehari.
b.
Pola eleminasi
Ibu
mengatakan bahwa BAB : 1-2 x sehari, konsistensi lunak, warna kuning dan BAK
5-6 x sehari tanpa rasa nyeri, warna kuning jernih.
c.
Pola aktivitas
Ibu mengatakan bahwa ia melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga seperti : menyapu
memasak, mencuci dll.
d.
Pola istirahat/tidur
Ibu
mengatakan bahwa ia tidur malam ± 8 jam. Dan tidur siang ± 2 jam.
e.
Pola kebersihan diri / personal
Hygiene
Ibu mengatakan bahwa ia mandi 2x sehari (
pagi dan sore )
gosok
gigi 2x sehari, ganti celana dalam dan baju 2x sehari, keramas 3x seminggu.
f.
Pola seksual
Ibu
mengatakan melakukan hubungan seksual ± 1-2x seminggu
B.
Data Obyektif
2.1 Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Baik
TTV :
Tensi : 110/70 mmHg
Suhu :
36°C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Lila :
24 cm
BB :
45 kg
2.5
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Rambut :
Bersih, hitam, tidak ada ketombe.
Muka :
Tidak pucat, tidak odema
Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak icterus
Hidung :
Bersih, tidak ada polip, tidak ada serumen
Mulut :
Bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak caries
Telinga :
Bersih, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada :
Simetris
Payudara :
Bentuk : Simetris
Areola :
Tidak ada hiper pigmentasi
Puting susu :
Menonjol
Keluaran :
Tidak ada
Perut :
Striae : Tidak ada
Linea :
Tidak ada
Pembesaran :
Tidak ada
Bekas luka :
Tidak ada
Vulva :
Warna : Merah muda
Luka parut :
Tidak ada
Keluaran :
Tidak ada
Varises :
Tidak ada
Odema :
Tidak ada
Anus :
Hemoroid : Tidak ada
Varises :
Tidak ada
Ekstrimitas : Atas :
Varises : Tidak ada
Odema :
Tidak ada
Bawah :
Varises : Tidak ada
Odema :
Tidak ada
b.
Palpasi
Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : Tidak ada pembesaran
c.
Auskultasi
Dada :
Tidak ada ronkhi, tidak ada whezing
d.
Perkusi
Reflek patela: +/+
2.6 Pemeriksaan
Penunjang
3.2 INTERPRETASI DATA DASAR,
DIAGNOSA DAN MASALAH
Tgl/jam
|
Data
dasar
|
Diagnosa
dan masalah
|
16-12-07/
19.30 WIB
|
DS: Ibu mengatakan bahwa ia
khawatir terhadap keadaannya yang tidak mendapat haid lagi selama ± 2
bulan
DO: Tensi : 110/70 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36 °C
RR
: 22x/menit
BB
: 45 kg
|
Akseptor KB
pil kombinasi dengan amenorhoe
|
|
DS: Ibu khawatir karena tidak mendapatkan haid
DO: Wajah ibu terlihat cemas
|
Masalah : Cemas
|
3.3 DIAGNOSA POTENSIAL
-
3.4 IDENTIFIKASI TINDAKAN
SEGERA
-
3.5 INTERVENSI
Tgl : 16-12-2007 Jam : 19.45 WIB
Tujuan : Setelah dilakukan
asuhan kebidanan selama 15 menit diharapkan ibu tenang dan dapat menerima
keadaanya .
Kriteria : 1. KU ibu baik
2.
TTV dalam batas normal
3.
Tidak terjadi kehamilan
4.
Ekspresi wajah ibu tenang
5.
Ibu mengerti penjelasan petugas
Tgl
/ jam
|
Diagnosa
|
Intervensi
|
Rasional
|
16-12-07 /
19.45 WIB
|
Akseptor KB
pil kombinasi dengan Amenorhoe.
Masalah : Cemas
|
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien
2. Berikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan
3. Berikan HE tentang :
4. Berikan terapi obat-obatan.
5. Anjurkan ibu untuk kontrol lagi 1 minggu kemudian atau jika ada keluhan.
1. Beri motivasi / dukungan pada ibu
|
1. Dengan melakukan pendekatan terapeutik pada
pasien diharapkan dapat terjadi hubungan yang baik dengan petugas
2. Dengan memberikan penjelasan tentang hasil
pemeriksaan diharapkan pasien mengetahui keadaannya.
3. Dengan diberikan HE tentang manfaat, efek
samping, dan cara penggunaan pil KB kombinasi diharapkan pasien lebih
memahami tentang pil KB.
4. Dengan diberikan terapi obat-obatan diharapkan
ibu tidak amenorhoe.
5. Dengan menganjurkan ibu untuk kontrol petugas
dapat mengetahui perkembangan ibu.
1. Dengan memberikan ibu motivasi diharapkan
kecemasan ibu berkurang.
|
3.6 IMPLEMENTASI
Tgl
/ jam
|
Implementasi
|
16-12-07 /
19.45 WIB
|
1. Melakukan
pendekatan terapeutik pada ibu dengan cara :
§
Memberi salam dan memperkenalkan
diri
§
Menanyakan keluhan
§
Menjawab pertanyaan
2. Memberikan
penjelasan tentang hasil pemeriksaan
TTV : Tensi : 110/70 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36 °C
RR
: 22x/menit
BB : 45 kg
Hasil pemeriksaan
3.
Memberikan HE tentang :
* Manfaat pil KB
- kanker ovarium
- kanker endometrium
- kista ovarium
- penyakit radang panggul
- kanker jinak pada payudara
- disminore / akne
* Efek samping
Efek sampingan dapat
dibagi 2 golongan yakni efek samping
ringan dan efek samping berat.
a. Efek
sampingan ringan:
§
Pertambahan berat badan
§
Perdarahan diluar haid
§
Mual, depresi
§
Anoreksia, melasma candidiastic
§
Amenorhe pasca pil
§
Retensi cairan dan
§
Keluhan-keluhan gastrointestinal
yang umumnya timbul dalam beberapa bulan pertama pemakaian pil dan efek
samping ini akan berkuran dan hilang dengan sendirinya. Adapula yang hilang
jika pasien berpindah ke pil yang lain dengan kadar estroge, progesteron yang
lebih sesuai.
b.
Efek samping berat
§
Trombo emboli
*
Cara penggunaan
1.
Sebaliknya pil diminum tiap hari,
lebih baik pada saat yang sama setiap hari
2.
Pil yang pertama dimulai pada hari
pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
3.
Sangat dianjurkan penggunaan pada
hari pertama haid
4.
Pada paket 28 pil dianjurkan mulia
minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket
5.
Beberapa paket pil mempunyai 28 pil
yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil harus habis sebaiknya anda mulai minum
pil dari paket yang baru.bila paket 21 habis, sebaiknya menunggu waktu 1
minggu baru kenudian mulai minum pil dari paket yang baru
6.
Bila muntah dalam waktu 2 jam
setelah menggunakan pil, ambillah pil yang lain
7.
Bisa terjadi muntah besar atau diare
lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk
keadaan pil dapt diteruskan
8.
Bila muntah dan diare berlangsung
sampai 2 hari atau lebih cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil
lupa
9.
Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum pil
setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakn
metode kontrasepsi yang lain.
10. Bila
lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga
sebaiknya gunakan metode kontasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan
sekual sampai telah menghabiskan pil tersebut.
4. Memberikan terapi obat-obatan yaitu diberi pil dengan dosis
estrogen 50 mg,atau dosis estrogen tetap tapi pregestin dikurangi:
Klien diberi pil estrogen
50 mg diminum 1 x 1
5. Menganjurkan ibu untuk kembali kontrol ulang 1 minggu lagi agar
petugas dapat mengetahui perkembangan klien.
|
|
Masalah : Ibu khawatir
1. Memberikan motivasi / dukungan pada ibu dengan menjelaskan keadaan
ibu agar ibu lebih tenang
|
3.7
EVALUASI
Tanggal :16-12-2007 Jam : 20.15 WIB
S : - Ibu mengatakan bahwa telah
memahami alat kontrasepsi yang
digunakan dan bersedia melaksanakan semua yang diamjurkan oleh petugas
kesehatan
- Ibu
dapat mengulang penjelasan dari petugas
- Ibu
sudah tidak khawatir dengan keadaannya
- Wajah ibu tampak tenang
O : TTV : Tensi :
110/70 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
BB : 48 kg
Hasil plano tes : ( - )
A : Aksepror KB pil kombinasi dengan amenorhoe
P : - Berikan HE tentang :
* Keuntungan
* Efek samping
- Anjurkan ibu untuk
kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu datang
jika ada keluhan
DAFTAR
PUSTAKA
§
Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta
: YBP-SP, 2005
§
Saifuddin, AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP, 2006
§
Sastrawinata, Sulaiman. Teknik Keluarga Berencana. Unpad. Bandung : 1980
§
Manuaba, IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar