BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak
mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus
bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan
bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak di prioritaskan
dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa.
Angka kesakitan
bayi menjadi indicator kedua dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena
nilai kesehatan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak
balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh status gizi,
jaminan pelayanan kesehatan anak, perlindungan kesehatan anak, factor sosial
anak dan pendidikan ibu (Hidayat, 2008).
Angka kejadian
diare nasional tahun 2006 sebesar 423 per 1.000 penduduk pada semua umur (hasil
survey subdit diare, Ditjen PP dan PL Depkes) sekitar 162.000 balita meninggal
setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya. Dari hasil Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian
nomor 3 bagi bayi setelah pneumonia dan radang paru-paru.
Jumlah penderita
diare di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2006 sebesar 837.724, dengan penderita
pada balita 346.297, balita dengan diare yang ditangani sebesar 41,33 %,
sedangkan Case Fatality Rate (CFR)
sebesar 0,03 %.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mengerti dan
memahami teori yang didapatkan selama proses belajar mengajar sehingga dapat
menerapkan secara nyata, sesuai tugas dan wewenang bidan dan untuk menambah
pengetahuan tentang anak sakit dengan diare, macam, serta penanganannya.
1.2.2 Tujuan
Khusus
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada anak sakit
dengan diare.
2. Mahasiswa mampu mengintepretasikan data dasar / diagnosa
masalah.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tindakan kebutuhan segera
5. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan dan rasionalisasi
berdasarkan diagnosa
6. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan yang
telah dibuat
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi hasil asuhan kebidanan
yang telah dilaksanakan
1.3 Batasan
Masalah / Ruang Lingkup
Ruang lingkup
asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program studi dari pendidikan.
Tempat praktek yang dituju adalah BPS Vinsentia Ismijati, Surabaya.
1.3 Sistematika
Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3
Batasan Masalah / Ruang Lingkup
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Diare
2.1.1 Pengertian Diare
2.1.2 Penyebab Diare / Etiologi
2.1.3 Jenis Diare
2.1.4 Patogenesis
2.1.5 Patofisiologis
2.1.6 Gejala / Gambaran Klinis
2.1.7 Komplikasi
2.1.8 Klasifikasi Diare
2.1.9 Pemeriksaan Penunjang
2.1.10 Penanganan
2.2 Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subyektif
3.1.2 Data Obyektif
3.2 Intepretasi Data Dasar /
Diagnosa Masalah
3.3 Identifikasi Diagnosa
Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
4.2.2 Bagi Instansi Pelayanan
4.2.3 Bagi Instansi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Diare
2.1.1 Pengertian Diare
Ø Diare adalah keadaan
frekuensi BAB lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak.
Konsistensi feces dapat bewarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan
darah atau lendir saja.
Ø Diare adalah buang
air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih
banyak dari biasanya.
Ø Diare akut adalah
diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi
dan anak yang sebelumnya sakit
Ø Menurut Hipocrates
mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.
Dibagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI / RSCM, diare diartikan sebagai buang air
besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi buang air
besar sudah lebih dari 4 kali perhari sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1
bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali perhari.
(Ilmu Kesehatan
Anak, hal : 283)
2.1.2 Penyebab Diare /
Etiologi
Etiologi diare dapat dibagi menjadi 4
faktor, yaitu :
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi Enternal : Infeksi
saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
Infeksi Enternal ini
meliputi :
« Infeksi Bakteri : E.coli,
salmonella, shigella, vibria cholerae, aeromonas, dll.
« Infeksi Virus : Enterovirus,
adenovirus, rotavirus, astrovirus, dll.
« Infeksi Parasit : Cacing (ascaris),
Protozoa (trichomonas haminis), Jamur
(candida algicans).
b. Infeksi Parenteral :Infeksi
dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti :
« Tonsilofaringitis (Radang Tonsil)
« Radang Tenggorokan
Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun
2. Faktor
Malarbsorbsi
a. Malarbsorbsi Karbohidrat (Disakarida, Monosakarida)
Pada
bayi kepekaan terhadap lactoglobulis
dalam susu formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja
berbau sangat asam, sakit di daerah perut.
b. Malarbsorbsi Lemak
Dalam
makanan terdapat lemak yang disebut trglyserida.
Dengan bantuan kelenjar lipase
mengubah lemak menjadi micelles yang
siap di arbsorbsi usus. Jika tidak ada lipase
dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat terjadi. Gejalanya adalah tinja
mengandung lemak.
c. Malarbsorbsi Protein
3. Faktor Makanan
Makanan
yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah
(sayuran) dan kurang matang.
4. Faktor Psikologis
Rasa
takut, cemas dan tegang, walaupun jarang jika terjadi pada anak dapat
menyebabkan diare kronis.
2.1.3 Jenis Diare
1. Diare Akut
Diare akut adalah
diare yang terjadi sewaktu-waktu, tetapi gejalanya dapat menjadi berat.
Penyebabnya
sebagai berikut :
« Gangguan jasad renik / bakteri yang masuk kedalam usus halus
setelah melewati berbagai rintangan asam lambung
« Jasad renik yang berkembang pesat didalam usus halus
« Racun yang dikeluarkan oleh bakteri
« Kelebihan cairan usus akibat racun
2. Diare Kronis / Menahun / Persisten
Pada diare kronis
terjadinya lebih kompleks, berupa faktor yang menimbulkannya terutama jika
sering berulang pada anak. Diare kronis / diare yang menetap akan berakhir 14
hari atau lebih lama, karena :
« Gangguan bakteri jamur dan parasit
« Malarbsorbsi kalori dan lemak
« Gejala-gejala sisa karena cidera usus oleh setiap enteropatogen
pasca infeksi akut.
2.1.4 Patogenesis
Mekanisme dasar
menyebabkan timbulnya diare adalah :
1. Gangguan Osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus
meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya
toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan reaksi sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
3. Gangguan Motilitas Usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan selanjutnya akan timbul diare juga.
4. Patogenesis Diare Kronis
Lebih kompleks dan
faktor yang menimbulkan ialah inflasi bakteri, parasit, malarbsorbsi,
malnutrisi, dll.
2.1.5 Patofisiologi
Sebagai akibat
diare, baik akut maupun kronik akan terjadi :
1. Kehilangan air
dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan asam
basa (Asidosis Metabolic,
Hipoglikemia)
2. Gangguan gizi
sebagai akibat kelaparan (masukkan kurang, pengeluaran bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
2.1.6 Gejala / Gambaran Klinis
1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan
meningkat
2. Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah
3. Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu
4. Anus lecet
5. Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang
6. Muntah sebelum dan sesudah diare
7. Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah)
8. Dehidrasi (kekurangan cairan)
2.1.7 Komplikasi
1. Dehidrasi (Ringan, Sedang, Berat)
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala meterosinus, hipotoni otot, lemak
gradiksida, perubahan elektrokardiogram)
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan villi mukosa usus
defisiensi enzim laktosa
6. Kejang
2.1.8 Klasifikasi Diare
Klasifikasi
Diare
|
Gejala
|
Klasifikasi
|
Tindakan / Pengobatan
|
1. Dehidrasi
|
■ Terdapat dua / lebih
tanda-tanda berikut :
♥ Latergis / tidak sadar
♥ Mata cowong / cekung
♥ Tidak bisa minum / malas minum
♥ Cubitan kulit perut kembali sangat lambat
|
a. Diare Dehidrasi
Berat
|
■ Jika tidak ada klasifikasi
berat lain
♥ Berikan cairan untuk dehidrasi berat
(rencana terapi c) dan tablet zink
■ Jika anak juga
mempunyai klasifikasi berat lain :
♥ Rujuk segera
♥ Jika masih bisa minum, berikan ASI dan
larutan oralit selama perjalanan
■ Jika ada kolera didaerah
tersebut, berikan antibiotik untuk kolera
|
■ Terdapat dua / lebih
tanda-tanda berikut :
♥ Gelisah, rewel / marah
♥ Mata cowong / cekung
♥ Haus, minum dengan lahap
♥ Cubitan kulit perut kembali sangat lambat
|
b. Diare Dehidrasi
Ringan / Sedang
|
■ Berikan cairan dan
makanan sesuai rencana terapi b dan tablet zink (10 hari berturut-turut)
■ Jika anak juga
mempunyai klasifikasi berat lain :
♥ Rujuk segera
♥ Jika masih bisa minum, berikan ASI dan
larutan oralit selama perjalanan
■ Nasehati kapan kembali
segera
■ Kunjungan ulang 3 hari
jika tidak ada perbaikan
|
|
■ Tidak cukup
tanda-tanda untuk di klasifikasikan sebagai diare dehidrasi berat atau ringan
/ sedang
|
c. Diare Tanpa
Dehidrasi
|
■ Beri cairan dan
makanan sesuai rencana terapi a dan tablet zink (10 hari berturut-turut)
■ Nasehati kapan kembali
segera
■ Kunjungan ulang 3 hari
jika tidak ada perbaikan
|
|
2. Jika Diare 14 hari /
Lebih
|
■ Ada Dehidrasi
|
a. Diare Persisten
Berat
|
■ Atasi dehidrasi
sebelum dirujuk, kecuali ada klasifikasi berat lain
■ Rujuk
|
■ Tanpa Dehidrasi
|
b. Diare Persisten
|
■ Nasehati pemberian
untuk diare persisten
■ Beri tablet zink (10
hari berturut-turut)
■ Kunjungan ulang 5 hari
|
|
3. Darah Dalam Tinja
|
■ Ada darah dalam tinja
|
a. Disentri
|
■ Beri antibiotic yang
sesuai
■ Beri tablet zink (10
hari berturut-turut)
■ Nasehati kapan kembali
segera
■ Kunjungan ulang 2 hari
|
2.1.9 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Tinja : Mikroskopis dan makroskopis.
pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi gula (sugar intolerance). Biarkan
kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji resistensinya terhadap berbagai
antibiotika (pada diare persisten).
2. Pemeriksaan Darah : Darah perifer
lengkap, analisis gas darah dan elektrolit (terutama Na, K, Ca dan P serum pada
diare yang disertai kejang)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan klanin darah untuk
mengetahui faal ginjal
4. Cuodenal incubation, untuk mengetahui kuman
penyebab secara kuantitatif terutama pada diare kronik
2.1.10 Penanganan
Dasar
pengobatan diare adalah :
1. Pemberian Cairan
a. Cairan peroral
« Pada pasien dengan
dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan peroral berupa cairan yang
berisikan NaCl dan NaHCO3, KCl dan Glukosa
« Untuk diare akut
dan kolera pada anak diatas usia 6 bulan kadar Natrium 90 mg/l
« Sedangkan anak
dibawah 6 bulan dengan dehidrasi ringan / sedang kadar Natrium 50-90 mg/l
« Formula lain yang
disebut oralit
Cara sederhana ini
dapat dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya mengandung garam dan gula
(NaCl dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula
b. Cairan Perenteral / Infuse
Pada umumnya menggunakan
cairan RL (Ringer Laktat)
Cara memberikan cairan :
« Belum ada
dehidrasi
Ø Peroral sebanyak
anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas tiap defekasi
« Dehidrasi Ringan
Ø 1 jam pertama : 25 –
50 ml / kg BB / peroral (nitragastric)
Ø Selanjutnya : 125
ml / kg BB / hari ad libitum
« Dehidrasi Sedang
Ø 1 jam pertama : 50 –
100 ml / kg BB / peroral / intragastric (sonde)
Ø 7 jam berikutnya : 10 – 12 ml
/ kg BB / jam dengan 3 – 5 tetes / menit
Ø 16 jam berikutnya : 125 ml /
kg BB / Oralit peroral / intragastric
2. Pengobatan
Dietelik
Untuk anak dibawah 1 tahun
dan diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanannya adalah :
a. Susu (ASI dan
susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya LLM, almiron atau sejenisnya)
b. Makanan
setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim)
c. Susu khusus
yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan
3. Obat
– Obatan
a. Obat anti
sekresi
« Asetosal dengan
dosis 25 mg/l dengan dosis minimum 30 mg
« Klorpapmazin
dengan dosis 0,5 / kg BB / hari
b. Obat
spasmolitik
« Papaverihn
« Ekstra bveladona
« Opium loperamid
c. Obat pengeras
tinja
« Kaolin
« Dektini
« Chorcool
« Tahurol
d. Antibiotika
Pada umumnya antibiotik tidak diperlukan
untuk mengatasi diare akut kecuali bila penyebabnya jelas, seperti :
« Kolera : Terosiktin 25 – 50 mg / kg BB / hari
« Compylohectar : Eritromycin
40 – 50 mg / kg BB / hari
BAB III
TINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Mei 2014 Jam
: 16.00 WIB
Oleh : Fitria Sundari
RS / BPS / Klinik : BPS. Suharni.Amd.Keb
3.1.1 DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
1.1 Bayi / Anak
Nama : An. “N”
Usia : 1 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
( ♀ )
Anak Ke : 1 (satu)
Jumlah Saudara
Kandung : -
1.2 Orang Tua
Nama : Ny. “N” Nama Suami :
Tn. “S”
Umur : 23 th Umur : 25 th
Bangsa : Indonesia Bangsa :
Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : JL. CUTMUTIA
2. Alasan kunjungan
saat ini / Keluhan utama
Ibu mengatakan
ingin memeriksakan kesehatan anaknya dengan keluhan anak berak encer dan
berampas ± 6 kali dalam sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari.
3. Riwayat Antenatal
Penyakit / Infeksi Saat Hamil : Tidak ada
Tempat & Frekuensi ANC : BPS, 4x ANC
Imunisasi yang diperoleh saat ANC & Frekuensi : Imunisasi
TT1 dan TT2
Kebiasaan ibu selama hamil : Melakukan pekerjaan RT
Obat / Jamu yang
diminum selama hamil : Tidak ada
4. Riwayat Kelahiran
§ Tempat Lahir dan
Penolong : BPS
dan penolong Bidan
§ Cara dan Lama
Kelahiran : Spontan B. dan lamanya ± 20 menit
§ Komplikasi
Persalinan : Tidak ada
§ Kondisi saat lahir : Baik
5. Riwayat Imunisasi
Jenis Imunisasi
|
BCG
|
Hepatitis
|
DPT
|
Polio
|
Campak
|
DT
|
Lain-lain
|
Terakhir sekali di berikan
|
10 / 08
2013
|
28 / 11
2013
|
27 / 12
2013
|
27 / 12
2013
|
23 / 05
2014
|
-
|
-
|
Frekuensi pemberian
|
1 x
|
3 x
|
3 x
|
4 x
|
1 x
|
-
|
-
|
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat
Perkembangan Anak
Ibu mengatakan bahwa anaknya berumur 1
tahun sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap dan berkembang sesuai dengan
usianya.
b. Riwayat
penyakit yang pernah/sedang diderita (Peny. Menahun, PMS, dll)
Ø Pasien : Ibu
mengatakan bahwa anaknya sedang menderita penyakit diare dan anaknya tidak
pernah menderita penyakit menular seperti (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis), penyakit
menurun seperti (DM, Hipertensi, Asma) dan penyakit menahun seperti (Jantung,
Ginjal).
Ø Orang Tua : Ibu
mengatakan bahwa dirinya dan suami tidak pernah menderita penyakit menular
seperti (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis), penyakit menurun seperti (DM, Hipertensi,
Asma) dan penyakit menahun seperti (Jantung, Ginjal).
Ø Keluarga : Ibu
mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis), penyakit menurun seperti (DM, Hipertensi,
Asma) dan penyakit menahun seperti (Jantung, Ginjal).
c. Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa
anaknya dalam keadaan sakit dan sedang menderita penyakit diare.
d. Penyuluhan yang pernah didapat oleh orang tua / keluarga terdekat
Ibu mengatakan bahwa
dirinya pernah mendapatkan penyuluhan tentang merawat bayi, pemberian ASI
eksklusif serta pemberian nutrisi yang tepat dan seimbang bagi anak.
7. Riwayat
Psiko-Sosial-Budaya Keluarga
Ibu
mengatakan suami dan keluarganya sangat senang atas kehadiran anak pertamnya
yang sudah mulai beranjak besar.
8. Pola
Kehidupan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Lama pemberian ASI : 6 bulan
Jenis makanan utama : Nasi
Lauk, sayur, buah yang
dikonsumsi : Tahu, tempe, telur, sayuran dan jeruk
Jumlah / Frekuensi
pemberian : 3 x sehari
Makanan ekstra yang
biasa dimakan : Tidak ada
Nafsu makan : Sedikit berkurang
b. Pola Eliminasi
BAK : Ibu
mengatakan bahwa anaknya BAK 5-8 x perhari, warna khas, bau khas dan tidak ada
nyeri
BAB : Ibu
mengatakan bahwa anaknya sebelum sakit BAB 1-2 x perhari warna khas, bau
khasdan konsistensi lembek. Pada saat sakit anaknya BAB 4 x perhari warna khas,
bau khas dan konsistensi encer.
c. Pola Aktivitas
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah berkembang sesuai dengan
usianya saat ini dan aktivitas anak sehari-hari hanya bermain
d. Pola Istirahat / Tidur
Ibu mengatakan bahwa anaknya tidur siang ± 4 jam (12.00 – 16.00
WIB) dan tidur malam ± 10 jam (21.00 – 07.00 WIB)
e. Personal Hygiene
Ibu mengatakan bahwa
anaknya mandi 2x sehari, menggosok gigi 3x sehari, mencuci rambut 2x sehari dan
mengganti popok / pakaian 2x sehari atau jika basah dan kotor
3.1.2 DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan
Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Keadaan Umum : Cukup
c. Antropometri : ♥ BBL / TBL : 2400 gram / 48 cm
♥ BB (k/p
sebelum / sesudah) : 10 kg
♥ TB : 75 cm
♥ Lingk. Lengan Atas : 10
cm
♥ Lingk. Dada : 30 cm
♥ Lingk. Kepala : 45 cm
d. Tanda-Tanda Vital :
■ Nadi : 96 x/menit (Teratur
/ Tidak)
■ Suhu : 37,1 °C (Axilla / Rectal)
■ RR : 35 x/menit (Teratur
/ Tidak)
2. Pemeriksaan
Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Ø Keadaan kulit
kepala : Bersih dan tidak ada
ketombe
Ø Warna rambut : Hitam
Ø Jumlah : Lebat
Ø Rontok / Tidak : Tidak Rontok
Muka
Ø Kebersihan : Bersih
Ø Pucat : Tidak pucat
Ø Oedema : Tidak oedema
Mata
Ø Bentuk : Tidak cowong
Ø Conjungtiva : Tidak anemis
Ø Sklera : Tidak ikterus
Ø Palpebra : Tidak oedema
Hidung
Ø Kebersihan : Bersih
Ø Pernafasan cuping
hidung : Tidak ada
Ø Polip : Tidak ada
Ø Sekret : Tidak ada
Telinga
Ø Bentuk : Simetris
Ø Kelainan : Tidak ada
Ø Kebersihan : Bersih dan tidak ada serumen
Mulut
Ø Bentuk : Simetris, tidak ada labio skisis / palato
skisis
Ø Bibir : Tidak ada stomatitis
Ø Gigi : Keadaan gigi rapi dan tidak ada caries gigi
Ø Mukosa mulut : Lembab
Ø Lidah : Bersih
Leher
Ø Pembesaran kel.
tyroid : Tidak ada
Ø Pembesaran vena
jugularis : Tidak ada
Aksilla
Ø Pembesaran kel.
limfe : Tidak ada
Dada dan payudara
Ø Bentuk : Simetris / funnel chest
Ø Kebersihan : Bersih
Abdomen
Ø Kebersihan : Bersih
Ø Pembeesaran
Abdomen : Tidak ada
Ø Turgor Kulit : Menurun
Punggung
Ø Posisi tulang belakang : Normal
/ Lordosis (Tegak)
Genetalia
Ø Kebersihan : Bersih
Ø Warna : Kemerahan
Ø Kelainan : Tidak ada
Ø Varices : Tidak ada
Ø Oedema : Tidak oedema
Anus
Ø Kelainan : Tidak ada
Ekstermitas atas & bawah
Ø Simetris : Simetris
Ø Oedema : Tidak oedema
Ø Jumlah Jari : Lengkap, tidak ada polidaktil / sindaktil
b. Palpasi
Dada & payudara
Ø Nyeri tekan : Tidak ada
Ø Tumor / benjolan : Tidak
ada
Ø Keluaran : Tidak ada
Leher
Ø Pembesaran kel.
tyroid : Tidak ada
Ø Pembesaran vena
jugularis : Tidak ada
Abdomen
♥ Nyeri Tekan : Tidak ada
♥ Kembung : Ada kembung
c. Auskultasi
Dada
♥ Ronchi / Whezing : Tidak ada
Abdomen
♥ Bising Usus : Positif
d. Perkusi
Refleks patella : Tidak dilakukan
3. Tumbuh
Kembang
a. Tumbuh (Antropometri)
♥ BB : 10 kg
♥ TB : 75 cm
♥ Lingk. Dada : 30
cm
♥ Lingk. Lengan Atas : 10 cm
♥ Lingk. Kepala : 45
cm
b. Kembang
♥ Motorik Halus : Ibu
mengatakan bahwa anaknya sudah mampu memasukkan mainan kedalam cangkir dan meletakkan
benda ke tangan orang lain
♥ Motorik Kasar : Ibu
mengatakan bahwa anaknya sudah bisa berdiri tanpa berpegangan, sudah bisa
melangkah sendiri dan duduk sempurna
c. Sistem Neurologi
♥ Reflek Moro : Positif
/ Kuat
♥ Reflek Rooting : Positif
/ Kuat
♥ Reflek Graphs / Plantar : Positif
/ Kuat
♥ Reflek Sucking : Positif
/ Kuat
♥ Reflek Tonic Neck : Positif
/ Kuat
♥ Reflek Swallowing : Positif
/ Kuat
♥ Reflek Babynsky : Positif
/ Kuat
4. Pemeriksaan
Penunjang
a. Darah
Hemoglobin : Tidak dilakukan
b. Urine
Albumin : Tidak dilakukan
Reduksi : Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Laboratorium lain-lain
Tidak dilakukan
3.2 INTEPRETASI DATA DASAR / DIAGNOSA MASALAH
Tanggal
|
Jam
|
Diagnosa /
Masalah
|
Data Dasar
|
29-05-2014
|
16.10
|
Anak “N” usia 1
tahun dengan diare tanpa dehidrasi
|
DS : Ibu
mengatakan anaknya berak encer dan berampas ± 6x dalam sehari dan sudah
berlangsung selama 1 hari
DO : ♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
♥ TTV : ■ Suhu : 37,1 °C
■ Nadi : 96 x/menit
■ RR : 35 x/menit
♥ Mata : Tidak cowong
♥ Turgor Kulit : Menurun
♥ Abdomen : Kembung (+), Bising Usus (+)
|
3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadinya dehidrasi ringan
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Penuhi asupan
cairan untuk mengatasi degidrasi atau rehidrasi peroral
3.5 INTERVENSI
Tanggal : 29 MEI 2014 Jam :16.15 WIB
Diagnosa : Anak “N” usia 1 tahun dengan diare tanpa
dehidrasi
Tujuan : Setelah
dilakukan asuhan kebidanan ± 30 menit diharapkan ibu mengerti dan memahami
tindakan yang akan dilakukan, serta memahami penjelasan petugas.
Kriteria Hasil : ♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Baik
♥ TTV dalam Batas normal : ■ Suhu : 36,5 – 37,5 °C
■ Nadi : 60 – 100 x/menit
■ RR : 40 – 60 x/menit
♥ Turgor Kulit : Baik
♥ Abdomen : Kembung (-), Bising Usus (+)
♥ Tidak terjadi dehidrasi
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Lakukan pemeriksaan pada anak
|
1. Dengan melakukan pemeriksaan pada anak diharapkan
dapat mengetahui kondisi yang dialami oleh anak saat ini
|
2. Observasi keadaan umum, kesadaran dan
tanda-tanda vital
|
2. Diharapkan dengan dilakukan observasi
keadaan umum, kesadaran dan tanda-tanda vital, keadaan pasien dapat dipantau
|
3. Observasi tanda-tanda dehidrasi
|
3. Diharapkan dengan dilakukan observasi
tanda-tanda dehidrasi pasien tidak mengalami dehidrasi ke tingkat yang lebih
tinggi
|
4. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga
|
4. Diharapkan ibu dan keluarga dapat mengerti tentang
kondisi anaknya saat ini
|
5. Lakukan rehidrasi dengan memberikan oralit
|
5. Diharapkan keadaan anak dapat membaik dan
tidak terjadi dehidrasi
|
6. Berikan HE kepada ibu tentang nutrisi dan
personal hygiene
|
6. a. Nutrisi
Lakukan
pengenceran pada pemberian susu formula.
b. Personal Hygiene
♥ Jaga kebersihan badan terutama pada kebersihan kuku dan jari.
♥ Cara membersihkan botol sesuai dengan standart (sterilisasi).
|
7. Berikan terapi kepada pasien
|
7. Diharapkan untuk mempercepat kesembuhan
pasien
|
3.6 IMPLEMENTASI
Diagnosa : Anak “N” usia 1 tahun dengan diare tanpa
dehidrasi
Tanggal
|
Jam
|
Implementasi /
Tindakan
|
29-05-2014
|
16.25
|
1. Melakukan pemeriksaan kepada anak untuk
mengetahui kondisi yang dialami oleh anak saat ini
|
16.30
|
2. Melakukan observasi kesadaran, keadaan umum
dan tanda-tanda vital
♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
♥ TTV : ■ Nadi : 96 x/menit
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
|
|
16.35
|
3. Melakukan observasi kesadaran, keadaan umum dan
tanda-tanda vital
♥ Mata : Tidak cowong
♥ Turgor Kulit : Menurun
♥ Abdomen : Kembung
(+), Bising usus (+)
|
|
16.40
|
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga pasien untuk mengetahui kondisi pasien saat ini
|
|
16.45
|
5. Melakukan
rehidrasi dengan cara pemberian oralit
|
|
16.50
|
6. Memberikan
HE kepada ibu tentang :
a. Nutrisi
♥ Diet rendah serat dengan cara melakukan pengenceran pada
pembuatan susu formula.
b. Personal Hygiene
♥ Menjaga kebersihan badan terutama pada kebersihan kuku dan
jari.
♥ Cara membersihkan botol sesuai dengan standart (sterilisasi)
yaitu dengan cara merebus botol kedalam air mendidih ± 20 menit untuk
menghilangkan kuman / bakteri yang tertinggal didalam botol susu.
|
|
16.55
|
7. Memberikan
terapi puyer diare :
♥ Metronidazol : 3 x ½ tablet
♥ Diaform : 3
x ½ tablet
♥ Coludium : 2
x ½ tablet Puyer
terdiri dari
♥ Antasid : 2
x ½ tablet 10
bungkus
♥ Ratrim : 2
x ½ tablet
♥ CTM : 3
x ½ tablet
♥ Vosea : 3
x 1 sendok teh
|
3.7 EVALUASI
Tanggal : 29 Mei 2014 Jam :17.00 WIB
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan
yang telah diberikan oleh petugas dan ibu dapat mengulang kembali apa yang
telah dijelaskan oleh petugas
O : ♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
♥ TTV : ■ Nadi : 96 x/menit
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
♥ Mata : Tidak cowong
♥ Turgor Kulit : Menurun
♥ Abdomen : Kembung
(+), Bising usus (+)
A : Anak “N” usia 1 tahun dengan diare tanpa
dehidrasi
P : ♥ Memberikan HE pada ibu tentang :
♥ Personal Hygiene
♥ Nutrisi
♥ Pentingnya pemberian cairan dan cara membersihkan botol
♥ Membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat anak
♥ Minum obat secara teratur
♥ Kontrol ulang 3 hari lagi
pada tanggal 1 Juni 2014 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan
BAB IV
PENUTUP
Setelah penulis
memberikan asuhan kebidanan pada Anak “N” dengan diare tanpa dehidrasi di BPS
Suharni,Amd.keb - Sampit, maka saya dapat mengambil suatu kesimpulan dan saran sesuai
uraian dibawah berikut :
4.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kesehatan
anaknya dengan keluhan anak berak encer dan berampas ± 6 kali dalam sehari dan
sudah berlangsung selama 1 hari.
DO : ♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
♥ TTV : ■ Nadi : 96
x/menit
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
♥ Mata : Tidak cowong
♥ Turgor Kulit : Menurun
♥ Abdomen : Kembung (+), Bising usus (+)
2. Intepretasi Data Dasar / Diagnosa Masalah
Diagnosa : Anak “N” usia 1 tahun
dengan diare tanpa dehidrasi
3. Identifikasi Diagnosa
Potensial
Potensial terjadinya dehidrasi ringan
4. Identifikasi Kebutuhan Segera
Penuhi asupan
cairan untuk mengatasi degidrasi atau rehidrasi peroral
5. Intervensi
Diagnosa : Anak “N” usia 1 tahun
dengan diare tanpa dehidrasi
1. Lakukan pemeriksaan pada anak
2. Observasi keadaan umum, kesadaran dan
tanda-tanda vital
3. Observasi tanda-tanda dehidrasi
4. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga
5. Lakukan rehidrasi dengan memberikan oralit
6. Berikan HE kepada ibu tentang nutrisi dan
personal hygiene
7. Berikan terapi kepada pasien
6. Implementasi
Diagnosa : Anak “N” usia 1 tahun
dengan diare tanpa dehidrasi
1. Melakukan pemeriksaan kepada anak untuk
mengetahui kondisi yang dialami oleh anak saat ini
2. Melakukan observasi kesadaran, keadaan umum
dan tanda-tanda vital
♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
♥ TTV : ■ Nadi : 96 x/menit
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
3. Melakukan observasi kesadaran, keadaan umum
dan tanda-tanda vital
♥ Mata : Tidak cowong
♥ Turgor Kulit : Menurun
♥ Abdomen : Kembung
(+), Bising usus (+)
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
pasien untuk mengetahui kondisi pasien saat ini
5. Melakukan
rehidrasi dengan cara pemberian oralit
6. Memberikan
HE kepada ibu tentang :
a. Nutrisi
♥ Diet rendah serat
dengan cara melakukan pengenceran pada pembuatan susu formula
b. Personal Hygiene
♥ Menjaga kebersihan badan terutama pada kebersihan kuku dan jari
♥ Cara membersihkan botol sesuai dengan standart
(sterilisasi) yaitu dengan cara merebus botol kedalam air mendidih ± 20 menit untuk
menghilangkan kuman / bakteri yang tertinggal didalam botol susu
7. Memberikan terapi puyer diare :
♥ Metronidazol : 3 x ½ tablet
♥ Diaform : 3
x ½ tablet
♥ Coludium : 2
x ½ tablet Puyer
terdiri dari
♥ Antasid : 2
x ½ tablet 10
bungkus
♥ Ratrim : 2
x ½ tablet
♥ CTM : 3
x ½ tablet
♥ Vosea : 3
x 1 sendok teh
7. Evaluasi
S : Ibu
mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan oleh petugas dan ibu
dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas
O : ♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
♥ TTV : ■ Nadi : 96 x/menit
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
♥ Mata : Tidak
cowong
♥ Turgor Kulit : Menurun
♥ Abdomen : Kembung
(+), Bising usus (+)
A : Anak
“N” usia 1 tahun dengan diare tanpa dehidrasi
P : ♥ Memberikan HE pada ibu
tentang :
♥ Personal Hygiene
♥ Nutrisi
♥ Pentingnya pemberian cairan dan cara membersihkan botol
♥ Membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat anak
♥ Minum obat secara teratur
♥ Kontrol ulang 3 hari lagi
pada tanggal 11 Oktober 2010 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat lebih
memperhatikan setiap kasus yang terjadi di tempat praktek sehingga mahasiswa
dapat menyusun setiap asuhan kebidanan yang sesuai.
4.2.1 Bagi Instansi Pelayanan
Dalam memberikan pelayanan
kesehatan hendaknya harus sesuai dengan wewenang yang telah ditentukan serta
dapat bekerja sama dengan klien dan dapat memahami sedalam-dalamnya tentang masalah
yang dialami klien agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara optimal.
4.2.3 Bagi Instansi Pendidikan
Dapat memberikan bimbingan kepada
mahasiswa baik dari segi teori maupun keterampilan secara maksimal agar
mahasiswa dapat bekerja secara mudah dan mandiri dalam memberikan pelayan
dengan baik dan benar sesuai dengan protap yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Christina, S. Dra. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid 2. Jakarta : Bratara
Nelson. 2002. Ilmu
Kesehatan Anak Jilid 2. Jakarta : EGC
Saminem, Hj. 2008. Kehamilan
Normal. Jakarta : EGC
Staf Pengajar IKA FKUI 1998. Ilmu
Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : FKUI
Widjaja, M.C.
2002. Mengatasi Diare dan Keracunan Pada
Balita. Jakarta : Kawan Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar