MAKALAH KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
Pembimbing : Alwita Susanti, SST
Disusun Oleh :
1.
Ade Irma oktavia ( 12.11.401.01.0334 )
2.
Depi Pitriana ( 12.11.401.01.0346 )
3.
Dian Eka S (
12.11.401.01.0350 )
4.
Eti Fatmawati ( 12.11.401.01.0356 )
5.
Erni ( 12.11.401.01.0354 )
6.
Evi Aviani (
12.11.401.01.0358 )
7.
Herda Susanti ( 12.11.401.01.0366 )
8.
Ika Fitriani (
12.11.401.01.0370 )
9.
Irka ( 12.11.401.01.0372 )
10.
Laras Ayu PL ( 12.11.401.01.0378 )
11.
Lelen Sapria ( 12.11.401.01.0380 )
12.
Mindi Tiratalisa ( 12.11.401.01.0396 )
13.
Muslimah (
12.11.401.01.0402 )
14.
Niki Astria ( 12.11.401.01.0406 )
15.
Novita A ( 12.11.401.01.0418 )
16. Novia Haryati (
12.11.401.01.0416 )
17. Nur habibah (
12.11.401.01.0420 )
18. Seli Puspita (
12.11.401.01.0440 )
19.
Sri Ratih ( 12.11.401.01.0446 )
20. Yessi Grancia (
12.11.401.01.0462 )
21. Yusfa Indah (
12.11.401.01.0464 )
AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM
SAMPIT
TAHUN 2014
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
D. Manfaat ...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A.
Pengertian
BBL dan Neonatus ..........................................................................3
B.
Tanda-
Tanda Bayi Baru Lahir ...........................................................................3
C.
Penampilan
Pada Bayi Baru Lahir .....................................................................4
D. Penilain Bayi Untuk Tanda-Tanda Kegawatan...................................................6
E.
Jadwal Kunjungan Bayi Baru Lahir....................................................................6
F.
Tatalaksana Kunjungan Awal Petugas Puskesmas/Bidan..................................7
G.
Tatalaksan Kunjungan Lanjutan Petugas Puskesmas/Bidan...............................7
H. Manajemen
Pada Bayi Baru Lahir dan Neonates................................................8
I. Perawatan Tali Pusat.........................................................................................10
J. Merawat
dan Mengikat Tali Pusat...................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Simpulan............................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala,
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Asuhan kebidanan bayi baru lahir
dan neonatus” Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas kuliah.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Selasa,02 April 2014
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BBL normal
adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB 2500-4000 gram, nilai apgar lebih
dari 7 tanpa cacat bawaan.
Neonatus adalah
bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin.
BBL dikatakan normal jika mempunyai
beberapa tanda antara lain appearance color ( warna kulit ), seluruh tubuh
kemerah merahan, puls ( heart rate ) atau frekuensi jantung lebih dari 100 x /
menit reaksi terhadap rangsangan, menangis, batuk / bersin / aktiviti ( tonus
otot ), gerakan aktif, respirasi ( usaha nafas ) dan bayi menangis kuat.
bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 - 28 hari. Kehidupan
pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup
sebaik-baiknya.
Hal
ini dapat dilihat saat ini 45 % kematian bayi terjadi pada terjadi pada usia kurang
dari1 bulan. Penyebab utama kematian neonatus adalah tetanus neonatorum,bayi
berat lahir rendah (BBLR), dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah
kematian neonatus diutamakan pada pemeliharaan
kehamilan sebaik mungkin, pertolongan persalinan “ 3 bersih” (bersih
tangan penolong, alat pemotong tali pusat, dan alas tempat tidur ibu) dan
perawatan bayi baru lahir yang edekuat termasuk perawatan tali pusat yang
higenis. Selain itu, dilakukan pula upaya deteksi dini neonatus resiko tinggi
agar segera dapat diberikan pelayanan yang diperlukan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
dari BBL atau neonatus?
2.
Apa saja tanda
bahaya dari BBL?
3.
Apa saja
penampilan pada BBL?
4.
Apa saja
penilaian bayi untuk tanda-tanda kedaruratan?
5.
Kapan kunjungan
ulang BBL?
6.
Kapan kunjungan
pertama oleh petugas kesehatan?
7.
Apa saja
manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus?
C.
Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL
dan Neonatus.
2.
Tujuan khusus
a.
Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian dari BBL atau Neonatus?
b.
Mahasiswa mampu menjelaskan tanda
bahaya dari BBL?
c.
Mahasiswa mampu menjelaskan
penampilan pada BBL?
d.
Mahasiswa mampu mengetahui
kunjungan ulangan BBL?
e.
Mahasiswa mampu menjelaskan kunjungan
pertama oleh petugas kesehatan?
f.
Mahasiswa mampu menjelaskan
manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus?
D.
Manfaat
Semoga mahasiswa dapat
menambah pengatuhannya tentang pengertian dari BBL atu neonatus, tanda bahaya
dari BBL, penampilan pada BBL, kunjungan ulang BBL, kunjungan pertama oleh
petugas kesehatan, dan manajemenpada bayi baru lahir dan neonatus.
BAB II
ISI
ISI
A.
Pengertian BBL dan Neonatus
Yang dimaksud BBL normal adalah : bayi
yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat,
pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB
2500-4000 gram, nilai apgar lebih dari 7 tanpa cacat bawaan.Neonatus adalah
bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Beralihlah dari
ketergantungan dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian
pisiologi. Tiga paktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital
neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Sekain itu pengaruh kehamilan
dan proses persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan mortalitas
bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatic dan cepat
berlangsung adalah pada sistem pernafasan, sirkulasi, kemapuan menghasilkan
sumber glukosa.
B.
Tanda-tanda
Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir (BBL) dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda
antara lain appearance color ( warna kulit ), seluruh tubuh kemerah merahan,
puls ( heart rate ) atau frekuensi jantung lebih dari 100 x / menit reaksi
terhadap rangsangan, menangis, batuk / bersin / aktiviti ( tonus otot ),
gerakan aktif, respirasi ( usaha nafas ) dan bayi menangis kuat ( Mochtar, 1998
).
Kehangatan tidak terlalu panas ( > 380
C ) atau terlalu dingin
( < 360 C ), warna kuning pada
kulit ( tidak pada konjungtiva ), terjadi pada hari ke 2-3 tidak biru, pucat,
memar pada saat di beri makanan isapan kuat, tidak mengantuk berlebihan, tidak
muntah, tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada tali pusat seperti : Tali pusat
merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih 24 jam, tinja
lembek, tidak ada lendir atau darah pada tinja, baik tidak menggigil atau
tangisan kuat, tidak mudah tersinggung, tidak dapat tanda ( lemas, terlalu
mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus
menerus ).
( Prawihardjo, 2002 )
C.
Penampilan
Pada Bayi Baru Lahir
1. Kesadaran
dan reaksi terhadap sekeliling, perlu di ruangi rangsangan terhadap reaksi terhadap rayuan,rangsangan
sakit, atau suara keras yang mengejutkan atau suara maianan
2. Keaktifan,
bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan yang simetris pada waktu bangun,
adanya tumor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal,
tetapi bila hal ini terjadi pada waktu
tidur, kemungkinan gejala suatu kelaianan yang perlu melakukan pemeriksaan
lebih lanjut.
3. Simetris
apakah secara keseluruhan badan seimbang, kepala apakah terlihat simetris,
benjolan seperti tumor yang lunak di belakang atas yang menyebabkan kepala tampak panjang ini di sebabkan akibat
proses kelahiran, benjolan pada kepala tersebut hanya terdapat di belahan kiri
atau kanan saja, atau disisi kiri dan
kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur kepala, pengukuran lingkar
kepala dapat di tunda sampai kondisi benjol ( Kaput Sucsedenaum ) di kepala
hilang dan jika terjadi molase, tunggu hingga kepala bayi kembali pada
bentuknya semula.
4. Muka
Wajah : Bayi tampak ekspresi, mata
perhatikan kesimetrisan antara mata kanan dan mata kiri, perhatiakan
tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan hilang dalam waktu 6
minggu.
5. Mulut
: Penampilannya harus simetris, mulut tidak mencucu seperti mulut ikan, tidak
ada tanda kebiruan pada mulut bayi, saliva tidak terdapat pada bayi normal,
bila terdapat sekret yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan saluran
cerna.
6. Leher,
Dada, Abdomen : Melihat adanya cidera akibat persalinan, perhatikan ada
tidaknya kelainan pada pernafasan bayi, karena bayi biasanya bayi masih ada
pernafasan perut.
7. Punggung
: Adanya benjolan atau tumor atau tulang punggung dengan lekukan yang kurang
sempurna ( Bahu , tangan, sendi, dan
tungkai )perlu di perhatikan bentuk gerakannya , faktur (bila ekstrimitas
lunglai atau kurang gerak ) parises.
8. Kulit
dan kuku: dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kadang-kadang
didapatkan kulit yang mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan harus
dipikirkan kemungkinan adanya kelainan, (“ cutis marmorata”) ini dapat
disebabkan karena temperatur dingin, telapk tangan, telapak kaki yang menjadi
biru, kulit menjadi pucat dan kuning, bercak-bercak besar biru yang sering
terdapat disekitar bokong (mongolian spot)akan menghilang pada umur 1-5 tahun
9. Melancarkan
menghisap dan pencernaan : Harus di perhatikan tinja dan kemih di harapkan
keluar dalam 24 jam pertama. Waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba
membesar, tanpa keluarnya tinja di sertai muntah, dan mungkin dengan kulit
kebiruan, harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut, untuk
kemungkinan hirsprung.
10. Reflek
: Refleks Rooting, bayi menoleh kearah benda yang menyentuh pipi, refleks hisap
tterjadi apabila benda menyentuh bibir,
yang di sertai refleks menelan, refleks morow ialah timbulnya pergerakan
tangan yang simetris seperi merangkul apabila kepala tiba-tiba di gerakan,
refleks mengeluarkan lidah terjadi apabila
di letakan benda di dalam mulut yang sering di tafsirkan bayi menolak
amakanan atau minuman.
11. Berat
badan : sebaiknya tiap hari di pantau penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir menunjukan
kekurangan cairan.
( prawirohardjo,
2002 )
D. Penilain
bayi untuk tanda-tanda kegawatan
BBL dinyatakan sakit apabila mempunyai
salah satu atau beberapa tanda antara lain :Sesak nafas, frekuensi pernafasan
60 x/menit, gerakan retraksi di dada, malas minum, panas atau suhu tubuh bayi
rendah, kurang aktif, berat lahir rendah 500-2500 gram dengan kesulitan minum.
Tanda-tanda bayi sakit berat,apabila terdapat
salah satu atau lebih tanda
seperti : sulit minum,seanosis sentral (lidah biru), perut kembung, periode
abneo,kejang atau periode kejang-kejang kecil, merintih, perdarahan,sangat
kuning, berat badan lahir kurang 1500 gram ( pawihradrjo ).
E.
Jadwal Kunjungan Bayi Baru Lahir
1. 24 jam setelah pulang
awal
a.
Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat
badan dengan
berat badan
lahir dan berat badan pada saat pulang.
b.
Jaga selalu kehangatan bayi
c.
Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana
caranya merawat tali pusat, agar tidak mengalami infeksi.
2. minggu setelah pulang
a.
Timbang berat badabn bayi. Bandingkan dengan
berat badan saat ini dengan berat badan saat bayi lahir. Catat penurunan dan
penambahan ulang BB bayi.
b.
Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
c.
Lihat keadaan suhu tubuh bayi
d.
Kaji keadekuaatan suplai ASI
3. minggu setelah
kelahiran
a.
Ukur tinggi dan berat
badan bayi dan bandingkan dengan
pengukuran pada kelahiran
dan pada kunjungan umur 1 minggu apakah
mengalami pertambahan.
b.
Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
c.
Perhatikan nutrisi
bayi apakah tercukupi serta kaji apakah bayi menyusui secara adekuat.
d.
Perhatikan keadaan
penyakit pada bayi.
F. Tatalaksana Kunjungan awal petugas puskesmas/bidan :
1.
Petugas pusskesmas/bidan hendaknya menjalankan
kunjungan rumah tiap hari bagi tiap bayi yang dilahirkan dirumah, bila
mungkin selama satu minggu pertama sesudah lahir untuk memantau keadaan
vital bayi serta menilai APGAR.
2.
Kartu anak harus diisi lengkap dan kelahiran
bayi harus di daftar sebagai lahir atau dibawa ke puskesmas/BPS setempat.
3.
Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang
melayani persalinansudah memberikan perhatian terhadap semua hal.Suatu bentuk
kepedulian tenaga kesehatan Untuk pemeliharaan bayi.
G.
Tatalaksan kunjungan lanjutan petugas
puskesmas/Bidan
1.
Bila bayi dilahirkan dirumah, hendaknya
sedapat mungkin bidan mengadakan kunjungan kerumah setiap hari sampai tali
pusat lepas, kemudiantiap dua hari hingga hari ke sepuluh.
2.
.Pada tiap kunjungan rumah :
a.
Periksalah kemungkinan infeksi mata.
b.
Periksa tali pusat
c.
Bla kain kasa melekat, rendamlah dengan
larutan antiseptik dan lepaskan dengan
hati-hati.
d.
Bersihkan pusat dengan alkohol
e.
Berilah perban kering
f.
Periksalah alat kelaamin dengan
keberssihann
g.
Amatilah bahwa tinja normal.
H.
Manajemen
pada bayi baru lahir dan neonatus
1.
Pengkajian segera BBL
a.
Pemeriksaan awal
a)
Nilai kondisi bayi
b)
Apakah bayi menangis
kuat/bernapas tanpa kesulitan ?
c)
Apakah bayi bergerak
aktif/lemas ?
d)
Apakah warna merah
muda,pucat/biru ?
APGAR Score Merupakan
alat untuk peagkajian bayi setelah lahir meliputi 5 variabel yaitu pernapasan,
frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot, reflek . Apgar score ditemukan oleh virginia apgar (1950).
b. Pemeriksaan lengkap
beberapa jam kemudian
Semua
bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian, setelah membiarkan bayi
beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran.Bayi secara keseluruhan. Bayi
normal berbaring dengan posisi fleksi (menekuk). la mungkin meregang
ataumenguap. Warnanya merah muda. la menangis. Pernapas-annya teratur. la
memberikan respon terkejut yang normal, jika tiba-tiba diberi sentakan (ia akan
melemparkanangannya ke arah depan luar seperti hendak meraih seseorang). Ini
disebut refleks Moro.
a) Kepala
1) Ukurlah lingkar
kepala. Ukuran kepala yang tidak
normal besarnya disebut hidrosefalus. Ukuran kepala yang
terlalukecil disebut mikrosefalus. Lingkar kepala rata-rata adalah 33 cm.
2) Rabalah fontanela
anterior – seharusnya tidak menonjol(membengkak).
3) Lihatlah adanya celah bibir
(seperti bibir kelinci) atau celah palatum.
b) Punggung.
Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada bayi. Tidak
didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit yang menutupi sumsum tulang
belakang bayi.
c). Anus.
Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium
dapat keluar. Ini untuk meyakinkan tidak adanya anus imper-forata
d). Anggota tubuh
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberikan pada bayi baru lahir.
selama satu jam pertama setelah
kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan
sedikit bantuan/gangguan oleh karena itu penting
diperhatikan dalam memberikan asuhan SEGERA, yaitu
jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dengan kulit
ibu sesegera mungkin.
2.
Tatalaksana
pemeriksaan awal
a). Membersihkan jalan nafas
Sambil menilai pernafasan secara cepat,
letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu.
b). Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi dengan
kain bersih dan kering/ kassa.
c). Periksa ulang pernafasan
d). Bayi akan segera menagis dalam waktu 30 detik
pertama setelah lahir.
e). Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan :
1)
Letakkkan bayi pada posisi terlentang di
tempat yang keras dan hangat.
2)
Gulung sepotong kain
dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi.
3)
Bersihkan hidung,
rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa
steril.
4)
Tepuk telapak kaki by
sebanyak 2-3x / gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.
I.
Perawatan tali pusat
Setelah plasenta lahir
dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat.Caranya :
1.
Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung
tangan ke dalam klorin 0,5% untuk
membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya.
2.
bilas tangan dengan
air matang /DTT
3.
keringkan tangan
(bersarung tangan)
4.
letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan
yang bersih dan hangat.
5.
Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat
dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan Jika menggunakan
benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan
pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian TP pdsisi yang berlawanan,
Lepaskan klem penjepit & letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
6.
Mempertahankan suhu
tubuh, Dengan cara :
a.
Keringkan bayi secara seksama
b.
Selimuti bayi dengan
selimut/kain bersih, kering 8 hangat
c.
Tutup bagian kepala bayi
d.
Anjurkan ibu untuk memeluk 8 menyusukan
bayinya
e.
Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan
pakaian
f.
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
7.
Pencegahan infeksi
8.
Memberikan obat tetes
mata/salep
9.
diberikan 1 jam pertama bayi lahir ryaitu ;
eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.
10.
Yang biasa dipakai adalah larutan perak
nitrat/ neosporin 8
a.
langsung diteteskan pd
mata bayi segera setelah bayi lahir.
b.
BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga
perlu diperhatikan hal-hal dalam
perawatannya.
c.
Cuci tangan sebelum 8 dan setelah kontak
dengan bayi
d.
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani
bayi yang blm Dimandikan
e. Pastikan semua
peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola
karet penghisap, pastikan dalam keadaan bersih
f. Pastikan semua
pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan
bersih
g. Pastikan timbangan,
pipa pengukur, termometer, stetoskop dan benda2 lainnya akan bersentuhan dengan
bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)
h.
Lanjutkan dengan Asuhan bayi baru lahir 1-24
jam pertama kelahiran serta lakukan pemantauan.
J.
Merawat
dan mengikat tali pusat
Setelah
plasenta lahir dan kondisi ibu stabil maka lakukan pengikatan puntung tali
pusat. Yang pertama dilakukan adalah mencelupkan tangan yang masih menggunakan
sarung tangan kedalam klorin 0,5% untuk
membersihkan dari darah dan secret lainnya. Kemudian bilas dengan air DTT lalu
keringkan dengan handuk bersih dan kering. Ikat puntung tali pusat dengan jarak
1 cm dari dinding perut bayi ( pusat ) gunakan benang atau klem plastik DTT
atau stril. Kunci ikatan tali pusat dengan simpul mati atau kuncikan penjepit
plastik tali pusat. Lingkaran benang disekeliling puntung tali pusat dan ikat
untuk kedua kalinya dengan simpul mati dibagian berlawanan. Lepaskan klem
penjepit tali pusat dan letakan dalam klorin 0,5%. Kemudian selimuti bayi
kembali dengan menggunakan kain yang bersih dan kering.( GNJNKP-KR 2007 ).
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari pengertian bayi
baru lahir yang
kami dapatkan bayi lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB 2500-4000 gram,
nilai apgar lebih dari 7 tanpa cacat bawaan.
Neonatus adalah bayi
yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intra uteri ke kehidupan ekstra uterin, di sebutkan
juga tanda-tanda bayi lahir normal dan penampilan pada bayi baru lahir secara
lengkap di sertai jadwal kunjungan bayi baru lahir. Manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus
yang di lakukan pemeriksaan dari awal dan penatalaksanaan pemeriksaan lengkap.
B.
Saran
Demikianlah
makalah ini kami buat sebaik-baiknya namun sebagai manusia penulis menyadari
bahwa setiap pembutan makalah tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para dosen yang
sifatnya membangun untuk penulisan sangat di harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Syafridun dan
Hamidah ( 2009 ). Kebidanan Komunitas Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Yeyeh Al Rukiyah, (
2012 ). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Trans Info Media, Jakarta.
Surjono Achmad, dkk, ( 2005 ). Manajemen Masalah Bayi
Baru Lahir untuk para medis, Jakarta.
www.akbidypsdmi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar