MAKALAH
ASKEB V (KOMUNITAS)
TENTANG
”PELAYANAN KESEHATAN PADA
BAYI DAN
BALITA”
DOSEN
PENGAMPU : HERLI GUSTIANI,S,ST,M.KES

DISUSUN OLEH
:
NAMA :
FITRIA SUNDARI
NIM : 12.11.401.01.0360
AKADEMI
KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM
TAHUN AJARAN
2013 / 2014
SAMPIT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.wb..`
Alhamdulillah dan segala puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga makalah ini yang berjudul “PELAYANAN KESEHATAN BAYI BALITA
“dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah V (KOMUNITAS). Di samping itu, kami juga
berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan.
Penulis sangat penyadari bahwa, penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan masukan,
saran dan kritik yang menunjang untuk kesempurnan makalah ini .
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dan bagi siapa saja yang memerlukannaya, Amin.
Wassalam’alaikum Wr.wb..
Sampit, 09 Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................... ...... i
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................
B. Rumusan
masalah.........................................................
C. Tujuan........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Perawatan
Kesehatan Bayi
B. Perawatan
Kesehatan Anak Balita
C. Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita
D. Imunisasi.....................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................
B. Saran….......................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perlindungan anak di
bidang kesehatan diselenggarakan melalui
berbagai upaya pelayanan kesehatan yang
komprehensif bagi anak termasuk untuk
bayi baru lahir dan anak balita . Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir dan
ank balita merupakan salah satu program
kesehatan anak yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang anak secara optimal dan perlindungan khusus dari
kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan anak
Indonesia yang sehat , cerdas ceria, berahlaq mulia dan terlindungi sebagai modal
dasar bagi pembangunan bangsa.
Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan, menegaskan bahwa seorang anak berhak untuk hidup,
tumbuh dan berkembang secara optimal, terhindar dari kekerasan dan
diskriminasi. Selain itu, Undang Undang Perlindungan Anak juga mengamanahkan
bahwa pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak; Pemerintah wajib
menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif
bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak
dalam kandungan.
Anak merupakan harapan masa depan. oleh
karena itu mereka perlu dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas,sehat dan cerdas. Program kesehatan anak merupakan salah satu
kegiatan dari penyelenggaraan perlindungan anak di bidang kesehatan, yang
dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah
dan remaja. Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi
baru lahir , memelihara dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh
kembangnya, dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup anak yang akan menjadi sumber daya pembangunan bangsa di masa
mendatang.
B.
Rumusan Masalah
1. Mengetahui
Perawatan Kesehatan Bayi.
2. Mengetahui
Perawatan Kesehatan Balita.
3. Mengetahui
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita Atau Deteksi Dini.
4. Mengetahui
Tentang Imunisasi.
C. Tujuan
1. Mahasiswa
Dapat Mengetahui Perawatan Kesehatan Bay.I
2. Mahasiswa
Dapat Mengetahui Perawatan Kesehatan Balita.
3. Mahasiswa
Dapat Mengetahui Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita Atau Deteksi Dini.
4. Mahasiswa
Dapat Mengetahui Tentang Imunisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelayanan
Kesehatan Pada Bayi
1. Definisi
Bayi
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi
baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
berat
Ciri – Ciri
a. Berat badan
bayi 2500-4000 gram
b. Umur
kehamilan 37 – 40 mg
c. Bayi segera
menangis
d. Bergerak
aktif, kulit kemerahan
e. Mengisap ASI
dengan baik
f. Tidak ada
cacat bawaan
2. Definisi
Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh petugas
kesehatan yang kompeten kepada neonates/bayi baru lahir sedikit 3 kali, selama
periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir ,baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah.
Kunjungan neonatal adalah pelaksanaan pelayanan ksehatan neonatal/bayi
baru lahir sedikitnya 3 kali yaitu:
a.
Kunjungan Neonatal ke-1(KN 1) dilakukan pada kurun
waktu 6-48 jam setelah lahir.
b.
Kunjungan Neonatal ke-2(KN 2) dilakukan pada kurun
waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir
c.
Kunjungan neonatal ke-3(KN 3) dilakukan pada kurun
waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.
B. Pelayanan
Kesehaatan Pada Balita
1. Definisi
Anak Balita
Anak yang
berusia 1 - 5 tahun memiliki pertumbuhan mental, intelektual yang berkembang
pesat.
2. Definisi Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan
kesehatan anak balita sakit dan sehat yang diberikan oleh tenaga kesehatan
sesuai standar.
3. Jenis
Pelayanan Kesehatan Anak Balita
a. Pemantauan
pertumbuhan balita dengan KMS minimal 8 kali KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk
balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk
memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh
ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu
atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. Manfaat KMS
adalah :
1) Sebagai
media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi
: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan
Makanan Pendamping ASI.
2) Sebagai
media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.
3) Sebagai
sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan
dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
b. Pemberian
Kapsul Vitamin A. Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin
yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat
melihat dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan
tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan
infeksi lain.
c. Pelayanan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.Adapun
jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
1) Penimbangan
berat badan
2) Penentuan
status pertumbuhan
3) Penyuluhan
4) Jika
ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan
deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke
Puskesmas.
d. Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness
(IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana
balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan
kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes,
dll).
C. Pemantauan Tumbuh
Kembang Bayi dan Balita atau Deteksi Dini
Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana
diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga
perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981)
melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4
parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu :
1.
Personal Social ( Kepribadian/Tingkah Laku Sosial ).
2.
Fine Motor Adaptive ( Gerakan Motorik Halus )
3.
Langauge ( Bahasa )
4.
Gross Motor ( Perkembangan Motorik Kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita
ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina
Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan :
1.
Tingkah laku sosial
2.
Menolong diri sendiri
3.
Intelektual
4.
Gerakan motorik halus
5.
Komunikasi pasif
6.
Komunikasi aktif
7.
Gerakan motorik kasar
D. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya yang
dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (imunisasi ) pada bayi atau anak
sehingga terhindar dari penyakit (Supartini, Y, 2004).
Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat
sistem pertahanan tubuhkebal terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus). Yang
dapatmenyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki
kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh kita akan
terlindungi dariinfeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari
kita.
1. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu: Hepatitis, Campak, Polio, Difteri,Tetanus, Batuk
Rejan, Gondongan, Cacar air, TBC
2. Macam – Macam Imunisasi
a. Imunisasi Aktif.
Adalah
kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif membentuk
zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga
dapat di bagi 2 macam:
1) Imunisasi aktif alamiahAdalah kekebalan tubuh yang
secara ototmatis di peroleh sembuhdari suatu penyakit.
2) Imunisasi aktif buatanAdalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan
untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
b. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang
di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya
Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum). Pada
orang yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat pada
bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari
ibunya melalui darah placenta selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap
campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
1) Imunisai pasif alamiah adalah antibodi yang di dapat seorang karena
di turunkan olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
2) Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di
peroleh karena suntikan serumuntuk mencegah penyakit tertentu
3. Jenis –
Jenis Imunisasi
a.
BCG (Bacillus Calmatte Guerin)
Dosis pemberian 1 kali pada usia 0-2
bulan pada bahu kanan. Setelah penyuntikan imunisasi ini, akan timbul benjolan
putih pada lengan bekas suntikan yang akan membentuk luka serta reaksi panas.
Jangan dipecahkan.
b.
DPT + Hb (Kombo)
Dosis pemberian 3 kali pada usia
2-11 bulan pada paha. Anak akan mengalami panas dan nyeri pada tempat yang
diimunisasi. Beri obat penurun panas ¼ tablet dan jangan membungkus bayi dengan
selimut tebal.
c.
Polio
Dosis
pemberian 4 kali melalui tetes mulut (2 tetes) pada usia 0-11 bulan Setelah imunisasi,
tidak ada efek samping. Jika anak menderita kelumpuhan setelah imunisasi polio,
kemungkinan sebelum di vaksin sudah terkena virus polio.
d.
Campak
Dosis pemberian 1 kali usia 9 bulan
pada bahu kiri.Setelah 1 minggu imunisasi, terkadang bayi akan panas dan muncul
kemerahan. Cukup beri ¼ tablet penurun panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perawatan
Kesehatan Bayi adalah sebuah subjek mendasar yang harus diketahui oleh orang
tua. Baik itu Orang tua baru atau yang sudah mempunyai anak lebih dari 2 kali.
Banyak yang tergantung kepada dokter anak untuk mengevaluasi dan mendiagnosa
buah hati mereka. Konsultasi dengan
Dokter Anak terpercaya secara rutin, adalah langkah terbaik untuk
Menjaga Kesehatan Bayi.Selain itu, orang tua harus mengetahui tanda bayi sehat
dan tanda bahaya pada bayi.
2. Perawatan
Kesehatan Anak Balita tentu saja harus diperhatikan dengan sangat baik oleh
para orang tua. Untuk mengetahui hal apa saja yang sangat penting dalam
perawatan kesehatan tersebut, diperlukan pengetahuan yang jelas terhadap
pilar-pilar penting yang erat kaitannya dengan kebutuhan balita Adapun pilar
tersebut yaitu : nutrisi dan makanan
anak, kecerdasan anak, psikologi anak.
3. Pemantauan
Tumbuh Kembang Bayi dan Balita/Deteksi Dini. Pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik
(retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.(Soetjiningsih. 1998 ).
4. Dalam
melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, diantaranya dengan
pengukuran antopometri, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan
pemeriksaan radiologi.
5. Imunisasi
adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (imunisasi )
pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Supartini, Y, 2004). Cara pemberian imunisasi :
a. BCG
(Bacillus Calmatte Guerin), Dosis pemberian 1 kali pada usia 0-2 bulan pada
bahu kanan.
b. DPT + Hb
(Kombo), Dosis pemberian 3 kali pada usia 2-11 bulan pada paha.
c. Polio, Dosis
pemberian 4 kali melalui tetes mulut (2 tetes) pada usia 0-11 bulan
d. Campak,
Dosis pemberian 1 kali usia 9 bulan pada bahu kiri.
B. Saran
Dengan di buatnya makalah ini diharapkn mahasiswa
khususnya D III kebidanan dapat mengerti dan lebih memahami tentang arti kebidanan
komunitas serta tugas-tugasnya diwilayah kerja mengenai,perawatan kesehatanak
balita, pemantauan tumbuh kembang dan deteksi dini bayi dan balita, imunisasi.
Dan lebih diharapkan makalah ini dapat memotivasi bidan dimasa depan untuk
lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam memajukan pelayanan bidan komunitas
sehingga tercipta pelayanan yang berkualitas untuk menuju indonesia sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Wahidayat,iskandar .2007.Buku kuliah 1 ilmu kesehatan anak.bagian
ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia ,Jakarta
Muslihatun,nur wafi.2010.Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta
www.google.com”PDF Panduan
Yankes BBL Berbasis Perlindungan Anak
artikelnya menarik dan mudah di pahami oleh para pembaca, serta bermanfaat bagi yang lagi cari artikel seperti ini,thanks penulis.di klik juga ya Artikel kesehatan terbaru
BalasHapus